Rilisan penulis kali ini seputar biografi Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., Sosok akademisi dan tokoh politisi ulung yang sudah malang melintang di masa sejak reformasi.
Di luar dunia politik, Yusril seorang akademisi yang memiliki latar belakang di bidang hukum. Ia dikenal sebagai ahli dalam hukum konstitusi dan hukum tata negara. Yusril juga terlibat di berbagai kegiatan akademis dan menulis banyak karya ilmiah dalam bidang hukum.
Dalam karier politiknya, Yusril sering menduduki kursi sebagai menteri dan terlibat aktif dalam proses politik serta perkembangan hukum di Indonesia. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pendiri dan ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB).
Dalam artikel ini, penulis mencoba menelusuri sepak terjang Yusril Ihza Mahendra. Mulai dari latar belakang pendidikan, keluarga dan karir. Mari kita lanjutkan menjelajah...
Biografi dan Latar Belakang Pendidikan
![]() |
Gambar Yusril Ihza Mahendra |
Yusril lahir di Kabupaten Belitung Timur tepatnya Desa Lalang Kecamatan Manggar tertanggal 5 Februari 1956. Yusril merupakan putra ke 6 dari 11 bersaudara yang terlahir dari pasangan Idris bin Haji Zainal Abidin dan Nursiha Binti Jama Sandon.
Ayahnya berasal dari Johor, Malaysia dan kakek Yusril merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor. Sedangkan ibu Yusril memiliki garis keturunan dari Minangkabau. Masa kecil Yusril dibesarkan dalam keluarga yang sangat terdidik.
Ayahnya seorang guru yang bekerja di Dinas Pendidikan, bahkan sang ayah berharap anak-anaknya mau melanjutkan tradisi keilmuan dengan menjadi seorang guru atau dosen.
Tampaknya Yusril mau mewujudkan apa yang menjadi harapan Sang Ayah, Yusril terlihat rajin dalam mengejar cita-citanya. Selain sosok yang cerdas, Yusril juga aktif di dalam organisasi sekolah.
Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia sudah aktif berorganisasi hingga menjadi Ketua OSIS. Begitu juga ketika di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), pernah di posisi yang sama.
Setelah menamatkan SMA Perguruan Islam Belitung di tanah kelahirannya, Yusril melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil Jurusan Hukum Tata Negara dan Fakultas Sastra.
Fakultas tersebut kini sudah beralih menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya di Universitas Indonesia Jurusan Filsafat. Semasa pendidikannya, Yusril mendalami ilmu filsafat, agama, hukum, seni dan kesusasteraan.
Yusril mendalami filsafat hingga jenjang S3 di Program Pascasarjana Filsafat FIB UI. Yusril juga pernah mengikuti program pascasarjana bidang filsafat pada Graduate School of Humanities and Social Sciences, University of the Punjab di Lahore, Pakistan.
Pada tahun 1993, Yusril telah memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik dari Universiti Sains Malaysia di Penang, Malaysia. Kemudian di tahun 1998, ia dikukuhkan menjadi Guru Besar (Profesor) Hukum Tata Negara di Universitas Indonesia.
Keluarga Yusril Ihza Mahendra
![]() |
Keluarga kecil Yusril Ihza Mahendra @Instagram: yusrilihzamhd |
Hasil penelusuran penulis, Yusril melepas masa lajangnya di usia 27 tahun. Istri pertamanya bernama Kessy Sukaesih, gadis berdarah Sunda-Betawi. Dari perkawinannya dengan Kessy, Yusril diikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal Fadlullah, Kenia Khairunissa Mahendra, Meilany Alissa dan Ali Reza Mahendra.
Namun bahtera rumah tangganya Yusril dan Kessy hanya bertahan selama 22 tahun saja, tercatat tahun 2005 Yusril mengajukan gugat cerai terhadap Kessy kepada Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang. Gugatan cerai Yusril dikabulkan dan pengucapan talak satu dilakukan Yusril tertanggal 4 April 2006.
Baca Juga : Biografi Mahfud MD: Sosok Pemimpin Pejuang Demokrasi dan Hukum di Indonesia
Kurang lebih setengah tahun menduda dan tak berlangsung lama Yusril membangun lagi bahtera rumah tangga dengan Rika Tolentino Kato, gadis keturunan Jepang berkebangsaan Filipina. Tercatat pada tanggal 16 September 2006, Yusril mengucapkan ijab kabul di Masjid Ar-Rachman, Jakarta.
Rika memantabkan diri untuk menjadi muallaf dengan langsung dibimbing mempelajari agama oleh Yusril, selain itu Rika juga sudah berkebangsaan Indonesia.
Bahtera rumah tangga barunya Yusril dengan Rika sudah dikaruniai dua anak yakni Ishmael Zacharias Mahendra dan Anissa Zulaikha Mahendra.
Sepak Terjang Karir
![]() |
Sumber Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO |
Berbicara soal karir Yusril, ia sering berada di posisi penting dan strategis. Baik dari segi akademis maupun politis. Awal mula kariernya dimulai sebagai pengajar seperti apa yang diharapkan ayahnya.
Ia mengajar mata kuliah Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum di Universitas Indonesia. Di Universitas Indonesia inilah, Yusril dinobatkan sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara.
Yusril di percaya Presiden Soeharto menjadi penulis naskah pidato di pemerintahan Soeharto. Sekitar dua tahun lebih, terdapat 204 pidato Presiden Soeharto yang pernah ditulis oleh Yusril.
Ia beberapa kali menjadi menteri di masa Presiden yang berbeda. Pada tahun 1999-2001 di masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dus), ia dipercaya sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2001-2004 di masa Presiden Megawati, ia juga dipercaya sebagai Menteri Hukum dan HAM, lalu pada tahun 2004-2007 di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia dipercaya menjadi Menteri Sekretaris Negara. Selain itu, Yusril pernah menjadi anggota DPR dan MPR.
Jabatan yang ia pegang bukan karena soal Yusril yang sudah malang melintang dalam dunia politik, tentu sisi lain dalam hal akademik yang memang sudah tidak diragukan lagi dalam bidang Hukum Tata Negara.
Setelah itu, Yusril kembali ke dunia kampus dan mendirikan perusahaan hukum bersama adiknya bernama Yusron Ihza dengan nama kantor Ihza & Ihza Law Firm.
Nama jasa konsultasi hukumnya pun naik daun dengan nama besar sosok Yusril. Seiring perkembangan politik terkini, Yusril kembali menahkhodai Partai Bulan Bintang pada periode 2015-2020.
Bahkan di tahun 2016, ia pernah digadang-gadang maju sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta namun kandas di tengah jalan karena tidak ada partai politik yang mendukungnya.
Yusril Ihza Mahendra merupakan anggota dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). Ia terpilih sebagai nahkoda tim hukum di masa Pilihan Presiden (Pilpres).
Pertama, di masa Jokowi dan Ma'ruf Amin dan yang kedua di masa Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam rekaman jejak pembelaannya, ia selalu memenangkan sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Pada tanggal 21 Oktober 2024, Yusril mendapatkan amanah baru sebagai menteri Kemenko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Kemasyarakatan. Kementrian ini sebelumnya Kemenko Polhukam, namun sekarang di pecah menjadi dua yakni Menko Politik & keamanan dan Menko Hukum & HAM.
Adanya langkah pemisahan ini tentu tidak terlepas dari diskusi panjangnya Yusril dengan Prabowo Subianto, apalagi Yusril merupakan sosok yang sudah tidak diragukan lagi soal keilmuan konstitusinya dan tentu menjadi pertimbangan dan perhatian tersendiri bagi Presiden terpilih.
Dasar utama yang digunakan agar adanya fokus dalam Kemenko Hukum dan HAM pada pengembangan dan penegakan hukum saja. Jadi murni dan spesifik soal hukum, urusan politik dan keamanan dipisahkan.
Itulah seputar biografi Yusril Ihza Mahendra, semoga bermanfaat untuk kita semua.