Rilisan penulis kali ini seputar biografi Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H., orang yang berkecimpung dalam dunia hukum pasti tau sosok yang satu ini.
Jimly Asshiddiqie merupakan tokoh akademisi, praktisi dan politisi. Sederet jabatan penting pernah diembannya dan diantara jabatan yang diemban menurut penulis sakral dan monumental yakni jabatan Jimly Asshiddiqie sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pertama kali.
Selain itu ia pernah terpilih sebagai penerima penghargaan Pejuang Demokrasi dalam ajang Nawacita Awards di tahun 2022.
Dalam artikel ini, penulis mencoba menelusuri sepak terjang Jimly Asshiddiqie. Mulai dari latar belakang pendidikan, keluarga dan karir. Mari kita lanjutkan menjelajah...
Biografi dan Latar Belakang Pendidikan
![]() |
Gambar : Prof. Dr. H. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H |
Jimly Asshiddiqie merupakan orang yang konsen seputar keilmuan Hukum Tata Negara, gelar sarjana hukumnya ia dapatkan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) tahun 1982.
Gelar magisternya ia dapatkan di kampus yang sama pada tahun 1986. Pun gelar doktoralnya ia dapatkan di kampus yang sama dan juga di Van Vollenhoven Institute serta Rechts-faculteit, Universiteit Leiden, program doctor by research dalam ilmu hukum di tahun 1991.
Pada tahun 1994, ia juga pernah mengenyam pendidikan Post-Graduate Summer Refreshment Course on Legal Theories di Harvard Law School, Cambridge, Massachussett. Hingga di tahun 1998, Jimly Asshiddiqie memperoleh gelar Guru Besar ilmu Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum UI.
Jimly Asshiddiqie lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 17 April 1956. Terhitung sejak tanggal kelahiran dengan tulisan ini dibuat sudah berumur 68 tahun.
Penulis kutip di Wikipedia, sebagai sosok akademisi, Jimly Asshiddiqie dikenal sangat produktif. Buku karya ilmiahnya yang diterbitkan sudah lebih dari 65 judul dan ratusan makalah yang tersebar di berbagai media dan disampaikan di berbagai forum.
Banyak novelty atau ide baru yang ia tuangkan dalam buku-buku hasil karyanya, seperti dalam buku "Green Constitution", "Konstitusi Ekonomi", "Konstitusi Sosial", "Peradilan Etik dan Etika Konstitusi", “Konstitusi Keadilan Sosial”, "Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara" dan masih banyak judul yang lain.
Keluarga Jimly Asshiddiqie
![]() |
Foto Jimly Asshiddiqie bersama istri @JimlyAs/Twitter |
Penulis mengutip postingan twitter (22 Desember 2019) Jimly Asshiddiqie dengan unggahan foto bersama istri yang merayakan hari ulang tahun pernikahannya yang ke 33 tahun.
Penulis menebak tanggal pernikahannya Jimly Asshiddiqie dengan Tutty Amalia yakni 22 Desember 1986. Sekitar berumur 30 tahun Jimly Asshiddiqie melepas masa lajangnya.
Atas pernikahannya tersebut, Jimly Asshiddiqie dan Tutty dikaruniai lima orang anak yaitu:
- Robby Ferliansyah
- Sheera Maulidya
- Afida Nurul Fazria
- Mieska Alia Farhana
- Rafi Fakhrurrazy
Sepak Terjang Karir
![]() |
Sumber Gambar: detik.com |
Jejak rekam karir Jimly Asshiddiqie cukuplah banyak, sepanjang perjalanan karirnya cukup konsisten seputar demokrasi dan konstitusi. Berikut penulis mencoba menyebutkan beberapa karir Jimly Asshiddiqie yang dirangkum dari berbagai sumber :
- Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2003-2008.
- Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak tahun 1981.
- Diangkat sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara, 1998.
- Asisten Wakil Presiden RI, 1998-1999.
- Anggota Tim Ahli Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), 1988-1993.
- Sekretaris Dewan Penegakan Keamanan dan Sistem Hukum (DPKSH), 1999.
- Ketua Bidang Hukum Tim Nasional Reformasi Nasional Menuju Masyarakat Madani, 1998-1999
- Penanggungjawab Panel Ahli Reformasi Konstitusi (bersama Prof. Dr. Bagir Manan, S.H.), Sekretariat Negara RI, Jakarta, 1998-1999.
- Anggota Tim Nasional Indonesia Menghadapi Tantangan Globalisasi, 1996-1998.
- Anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc I (PAH I), Badan Pekerja Majelis - Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dalam rangka Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 (2001).
- Senior Scientist bidang Hukum BPP Teknologi, Jakarta, 1990-1997.
- Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta, 1993-1998.
- Anggota Dewan Pertimbanngan Presiden Bidang Hukum dan Ketatanegaraan 2009-2010
- Ketua Dewan Kehormatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), 2009-2010.
- Ketua Dewan Pembina Ikatan Sarjana Hukum Indonesia (ISHI), 2009-sekarang.
- Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), 2005-2010, dan 2010-2015.
- Penasihat KOMNASHAM, 2008-sekarang.
- Koordinator dan Penanggungjawab Program Pasca Sarjana Bidang Ilmu Hukum dan - Masalah Kenegaraan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2000-2004.
- Penasihat Ahli Menteri Perindustrian & Perdagangan, 2002-2003.
- Penasehat Ahli Sekretariat Jenderal MPR-RI, 2002-2003.
- Penasehat Ahli Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, 2002-2003.
- Anggota tim ahli berbagai rancangan Undang-Undang di bidang hukum dan politik, Departemen Dalam Negeri, Departemen Kehakiman dan HAM, serta Departemen Perindustrian dan Perdagangan, sejak tahun 1997-2003.
- Pengajar pada berbagai Diklatpim Tingkat I dan Tingkat II Lembaga Administrasi Negara (LAN) sejak tahun 1997-sekarang.
- Pengajar pada kursus KSA dan KRA LEMHANNAS (Lembaga Pertahanan dan Keamanan Nasional) sejak 2002-2005.
- Guru Besar Tidak Tetap atau menjadi Pembimbing Kandidat Doktor pada Fakultas Hukum berbagai Universitas Negeri dan Swasta di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang.
- Anggota DPD-RI dari DKI Jakarta periode 2019–2024
- Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi, 2023.
Itulah beberapa karir yang dapat penulis rangkum, tentunya ada yang masih belum disebutkan lagi. Dengan demikian melihat sepak terjang karirnya Jimly Asshiddiqie sangatlah pantas sebagai sebutan sosok pejuang demokrasi dan penegak konstitusi.